22 January 2009

Try Not To Cry - Sami Yusuf - Outlandish


You, you’re not aware
kalian, kalian tak merasakan

That we’re aware
apa yang kami peduli

Of your despair
dengan keputusaasaan kalian

Don’t show your tears
jangan tunjukkan air matamu

To your oppressor
pada penindasmu

Don’t show your tears
jangan tunjukkan air matamu

CHORUS:

Try not to cry little one
cobalah tahan tangismu nak

You’re not alone
kau tidak sendiri

I’ll stand by you
ku kan berada di sampingmu

Try not to cry little one
cobalah tahan tangismu nak

My heart is your stone
hati kan jadi batu-batu buatmu

I’ll throw with you
ku akan melempar bersamamu

Rap (Isam):

‘Ayn Jalut where David slew Goliath
’Ain Jalut tempat Daud a.s menyembelih Thalut

This very same place that we be at
inilah tempat yang sama dimana kita

Passing through the sands of times
melewati gundukan pasir waktu

This land’s been the victim of countless crimes
tanah ini tlah menjadi korban dari banyaknya kejahatan

From Crusaders and Mongols
dari kaum salib sampai mongol

to the present aggression
hingga agresi saat ini

Then the Franks, now even a crueller oppression
dari tentara raja Frank, dan sekarang penjajah yang lebih kejam

If these walls could speak,
jika dinding-dinding itu bisa bicara

imagine what would they say
bayangkan apa yang kan mereka katakan

For me in this path that I walk on
padaku, di jalan yang aku lalui

there’s only one way
hanya ada satu jalan

Bullets may kill, bones may break
peluru-peluru bisa membunuh, dan tulang bisa remuk

Still I throw stones like David before me and I say
ku akan tetap melempar batu-batu seperti Daud di depanku dan ku berkata

Rap (Waqas):

I throw stones at my eyes
kulempar mataku dengan batu-batu

’cause for way too long they’ve been dry
krana jalan terlalu panjang dan membuatnya kering

Plus they see what they shouldn’t from oppressed babies to thighs
dan mataku melihat apa yang seharusnya (tidak dilihat) dari bayi-bayi yang tertindas hingga sengsara

I throw stones at my tongue
kulempar lidahku dengan batu-batu

’cause it should really keep its peace
karna tak benar-benar menjaga kedamaian

I throw stones at my feet
kulempar kakiku dengan batu-batu

’cause they stray and lead to defeat
karna membuatku tersesat dan membuatku kalah

A couple of big ones at my heart
dan kulempar sepasang batu pada hatiku

’cause the thing is freezing cold
karna telah membuatnya beku dan dingin

But my nafs is still alive
tapi jiwaku masih hidup

and kicking unstoppable and on a roll
dan tak henti menendang dan berguling

I throw bricks at the devil so I’ll be sure to hit him
ku lempar iblis dengan bebatuan hingga aku yakin kukalahkan dia

But first at the man in the mirror
tapi yang pertama adalah orang yang di kaca

so I can chase out the venom
hingga aku bisa keluarkan racunnya

Rap(Isam):

Hmm, a little boy shot in the head
hmm, anak lelaki kecil tertembak kepalanya

Just another kid sent out to get some bread
salah satu anak yang pergi untuk mencari sepotong roti

Not the first murder nor the last
itu bukan pembunuhan yang pertama dan juga bukan yang terakhir

Again and again a repetition of the past
lagi, dan sekali lagi hanya pengulangan masa lalu

Since the very first day same story
sejak hari pertama, hanya cerita yang sama

Young ones, old ones, some glory
yang muda, yang tua, kebanggan yang sama

How can it be, has the whole world turned blind?
mengapa hal ini terjadi, apakah seluruh dunia tlah buta

Or is it just ’cause it’s only affecting my kind?!
atau ini hanyalah menyentuhku perhatianku saja

If these walls could speak,
jika tembok-tembok ini bisa bicara

imagine what would they say
bayangkan yang mereka katakan

For me in this path that I walk on
padaku di jalan yang aku lalui

there’s only one way
hanya ada satu jalan

Bullets may kill, bones may break
pluru-pluru bisa membunuh, tulang belulang bisa patah

Still I throw stones like David before me and I say
tapi ku masih melempar bebatuan seperti Daud di depan dan ku katakan

No comments:

Post a Comment

Ayo Berbagi Indahnya Hidup